Rabu, 30 Mei 2012

Pendidikan, sebuah refleksi


“hasil yang maksimal adalah hasil dari sebuah usaha yang dilakukan tanpa keterpaksaan” – anonim
Tergerak dari obrolanku dengan seorang teman di balkon kampus dan obrolan di bangku SMA dengan seorang calon filsuf, aku merasa harus mengungkapkan sesuatu, sesuatu yang miris, prihatin.
Kesadaran, dorongan dari dalam, atau apapun itu sebutannya, masihkah manusia memiliki itu ? Atau, kesadaran itu sudah memudar dari dalam diri manusia ?
“Pendidikan, sebuah sistem penggerak bagi manusia guna menciptakan manusia-manusia yang berpendidikan. Penuh paksaan, penuh tekanan, guna mendapatkan hasil yang cenderung, instan”. – persepsi pribadi
Bukan apa-apa, subyektif, dunia ini membutuhkan manusia-manusia yang “cerdas”, tidak melulu “pintar”.
Lalu, dimanakah keingin-tahuan itu ? Sebuah kata yang seharusnya menjadi gairah dan esensi dari sebuah pendidikan yang sebenarnya. Berangkat dari keingin-tahuan, maka muncul-lah kesadaran dan dorongan dari dalam guna memperoleh ilmu pengetahuan, tanpa adanya sistem yang harus membatasi ruang pemikiran manusia.

Positif thinking

“Pendidikan adalah sistem yang bertujuan untuk men-stimulus rasa keingin-tahuan manusia terhadap segala macam pengetahuan”

Membangun kesadaran akan keingin-tahuan, atau tetap terdikte dengan sistem tanpa mau melihat keluar

Mari ber-refleksi
-N-
15.28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar