Selasa, 08 Mei 2012

Berawal dari Sebatang Rokok


Berawal dari sebatang rokok……
Aku menemukan siapa aku, kami menemukan siapa kami, kita menemukan siapa kita. Aku mengutarakan persepsiku, kami mengutarakan persepsi kami, kita mengutarakan persepsi kita, masing-masing. Kami homogen, dengan berbagai pemikiran heterogen.

Berawal dari sebatang rokok……
Bukan karena kantong kami yang pas-pasan dan tidak mampu membeli sebungkus rokok, walaupun memang pas-pasan. Bukan juga karena kami yang terlalu pelit. Ini untuk kami, atau siapapun, yang memegang teguh sebuah “paseduluran” atau “persaudaraan”. Kami tidak sedarah, tidak dari orang tua yang sama, atau memiliki ikatan persaudaraan biologis. Ini sebuah ikatan, ikatan yang kami sendiri pun tidak bisa mendefinisikan ikatan ini. Erat, sangat erat. Kami berasal dari daerah yang berbeda-beda, suku yang berbeda-beda, “TUHAN” yang berbeda-beda, namun………kami pernah berada dalam sebuah “kolam” terbaik yang pernah kami temui sepanjang hidup kami. Tidak akan pernah kami lupakan, dan itu hidup di dalam setiap dari kami.

Berawal dari sebatang rokok……
Aku tidak bisa menemukan suasana ini di tempat lain. Aku tidak pernah menemukan perdebatan ini di tempat lain. Aku tidak akan pernah menemukan persaudaraan sesempurna ini. Sempurna, indikator kesempurnaan masing-masing orang pasti berbeda. Sempurna, bahkan hanya untuk membayangkan 10-15 tahun lagi ketika kami sudah berada di tempat yang berbeda, waktu yang berbeda, dan situasi yang berbeda, aku merasa tidak mampu. Buatku, itu sempurna.

Berawal dari sebatang rokok………
Aku menemukan esensi dari sebuah proses pembelajaran. Setumpuk buku dan 3 sks yang setiap hari harus kutempuh-pun bahkan tidak bisa menggantikan seberapa berharganya “mereka” di mataku. Sekedar persepsi, ketika manusia mencari manfaat dari apa yang manusia itu lakukan, terkadang manusia itu melupakan esensinya. Esensi, segelintir topik di tengah asap rokok yang terus mengepul malam ini. Pembicaraan yang tak kunjung sampai pada titik “akhir”.

Berawal dari sebatang rokok………

Bahkan dari benda sekecil rokok, benda yang dianggap bisa merusak tubuh manusia, sebuah benda yang memiliki image negatif di mata segelintir orang……..

Aku bisa melihat dunia

-N-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar