Berawal
dari sebatang rokok……
Aku
menemukan siapa aku, kami menemukan siapa kami, kita menemukan siapa kita. Aku
mengutarakan persepsiku, kami mengutarakan persepsi kami, kita mengutarakan
persepsi kita, masing-masing. Kami homogen, dengan berbagai pemikiran
heterogen.
Berawal
dari sebatang rokok……
Bukan
karena kantong kami yang pas-pasan dan tidak mampu membeli sebungkus rokok,
walaupun memang pas-pasan. Bukan juga karena kami yang terlalu pelit. Ini untuk
kami, atau siapapun, yang memegang teguh sebuah “paseduluran” atau “persaudaraan”.
Kami tidak sedarah, tidak dari orang tua yang sama, atau memiliki ikatan
persaudaraan biologis. Ini sebuah ikatan, ikatan yang kami sendiri pun tidak
bisa mendefinisikan ikatan ini. Erat, sangat erat. Kami berasal dari daerah
yang berbeda-beda, suku yang berbeda-beda, “TUHAN” yang berbeda-beda, namun………kami
pernah berada dalam sebuah “kolam” terbaik yang pernah kami temui sepanjang
hidup kami. Tidak akan pernah kami lupakan, dan itu hidup di dalam setiap dari
kami.
Berawal
dari sebatang rokok……
Aku
tidak bisa menemukan suasana ini di tempat lain. Aku tidak pernah menemukan
perdebatan ini di tempat lain. Aku tidak akan pernah menemukan persaudaraan
sesempurna ini. Sempurna, indikator kesempurnaan masing-masing orang pasti
berbeda. Sempurna, bahkan hanya untuk membayangkan 10-15 tahun lagi ketika kami
sudah berada di tempat yang berbeda, waktu yang berbeda, dan situasi yang
berbeda, aku merasa tidak mampu. Buatku, itu sempurna.
Berawal
dari sebatang rokok………
Aku
menemukan esensi dari sebuah proses pembelajaran. Setumpuk buku dan 3 sks yang
setiap hari harus kutempuh-pun bahkan tidak bisa menggantikan seberapa
berharganya “mereka” di mataku. Sekedar persepsi, ketika manusia mencari
manfaat dari apa yang manusia itu lakukan, terkadang manusia itu melupakan
esensinya. Esensi, segelintir topik di tengah asap rokok yang terus mengepul malam
ini. Pembicaraan yang tak kunjung sampai pada titik “akhir”.
Berawal
dari sebatang rokok………
Bahkan
dari benda sekecil rokok, benda yang dianggap bisa merusak tubuh manusia,
sebuah benda yang memiliki image negatif di mata segelintir orang……..
Aku
bisa melihat dunia
-N-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar