“minoritas yang bungkam”-anonim
Berangkat dari sebuah refleksi
mengenai Spiral of Silence Theory atau Teori Spiral Keheningan, aku tidak akan
bungkam, atau pura-pura bungkam
“….kaum minoritas terkadang tidak
mau atau tidak berani bersuara karena takut dikucilkan oleh sang mayoritas”-penjelasan
singkat dosen teori komunikasi
Tersenyum, menggelengkan kepala
Reaksi awalku pada waktu itu
Haruskah aku, kami, kita, mereka,
bungkam ?
Haruskah aku, kami, kita, mereka,
diam dalam ketertindasan ?
Jawaban, TIDAK !
Tindakan, TIDAK ?
Lalu apa yang ditakutkan ?
Pengucilan ?
Ancaman ?
Ter-intimidasi ?
Kekerasan fisik ?
Kebanyakan,
dan pada kenyataannya, iya
Buatku,
akan lebih menyedihkan bila harus hidup
dalam kepura-puraan arus mayor,
dan akan lebih melegakan ketika
harus “mati” dalam kesejatian sebuah idealisme.
Abstrak
aku-pun terkadang tidak tahu apa
yang aku bicarakan
hahaha
“ketika ada 9 orang gila dan 1 orang
waras, maka 1 orang waras itu-lah yang akan dianggap sebagai orang gila” – anonim
maukah seseorang dianggap sebagai
orang gila ?
Idealnya,
AKU MAU !
Realitanya ?
Aku hanya menghanyut dalam arus
mayoritas, kalau mau di bilang pembelaan, silahkan
hahaha
Nyatanya,
Aku hanyut, namun tetap mendayung,
sedikit demi sedikit, mencoba
mengajak orang lain ikut mendayung
dengan dayung idealisme mereka
Apa salahnya mencoba ?
Subyektif
Mari ber-refleksi
-N-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar