Aku ingin pergi. Pergi menjelajah pikiran, meruntuhkan teori
ruang dan waktu. Tak hanya menelanjang prediksi, ataupun merangkai asumsi
Goresan "Tunggal"
"stop learning something, it same with dead"
Kamis, 06 Maret 2014
Kamis, 24 Oktober 2013
20 years old dreamwalker’s
“Jadi anak-anak, setiap tugas yang sudah di kerjakan
harus bertanda tangan ayah kalian masing-masing ya”, Lusia, Guru SD Kanisius
Demangan Baru, 2001.
“Bapak itu udah di surga dek, jadi minta tanda tangan om
handung aja ya”, Haniek, Singleparents, 2001
“Sama om martinus aja, kan kemarin udah sempet sepakbola
bareng”, Tanti, single, 2003
“Besok ayah kalian dikasih undangan ini untuk penerimaan
ijazah kalian”, Sri Suparti, Guru SD Kanisius Demangan Baru, 2005
“Ini kita mau ke makamnya siapa buk? Kok ibuk nangis?”,
Dhana, 2006
“Pas liburan kita
mindah makamnya bapak ya”, Haniek, Singleparents, 2012
“Besok pulangnya jangan kesorean, udah lama kan nggak ke
gereja bareng sama ibu sama tante”, Haniek, Singleparents, 2012
“Kuwi wong’e sugih lho dik, anakke yo gur siji, kok yo
tetep ra gelem to le”, Sukapjan, 71 tahun, 2012
“Kamu udah kenal sama temen sma nya ibuk belum to ?
Kemarin ketemu waktu reuni sma”, Haniek, Almost Engaged, 2013
“Besok liburan ke jakarta ya, kita liburan ke pulau
Seribu sama angel-cynthia”, Haniek, H-5 bulan, 2013
“Dengan ini kalian telah resmi sebagai sepasang suami
istri”, Romo Paroki Pringwulung, Oktober 2013
“Kok akhirnya kamu mau ?”, Prapti, Hari H, 2013
- Bahkan
seorang wanita terkuat di dunia pun butuh tempat bersandar dan berlindung –
Nandi, 20 tahun, Kakak tertua
PS: Welcoming a new
family
Minggu, 30 Juni 2013
1563
Menunggu itu membosankan
Aku ingin dokter segera memeriksa penyakitku,
Aku ingin tahu hasil diagnosa dokter
Aku ingin segera lepas dari penderitaan tiada akhir
Suster bilang:
“ambil nomor tunggu dulu mas, silahkan duduk dulu”
1563
Aku keburu mati
Senin, 22 April 2013
Pertaruhan
Seseorang mengejar mimpi mereka dan mempertaruhkan hidupnya
Seseorang yang lain mempertaruhkan impian dan hidupnya demi
cintanya
Seseorang yang lain lagi mempertaruhkan cintanya demi orang
lain yang lebih ia cintai
Aku
tak berani mempertaruhkan apapun
bukan manusiakah aku ?
Kamis, 03 Januari 2013
menikam ketakutan
melihat tetes embun pagi ini, tak seperti biasanya
tiap tetesnya seperti waktu mundur bagiku
waktu tak bisa dihentikan
waktu tak bisa dihindari
haruskah aku menjadi seorang pembunuh,
pembunuh waktu ?
manusia sepertiku tak cukup kuat untuk membunuh keabadian sang waktu
bahkan untuk menahannya pun, aku takkan mampu
namun ia terus mengejar dan aku tak kuasa untuk berlari
jadi
ia tak bisa dibunuh
lalu apa yang harus kubunuh ?
hidupku tak tenang !
gemercik embun membasahi wajahku
ia turun dari dedaunan hijau, tepat diatas kepalaku
aku tersadar
yang harusnya kubunuh bukanlah waktu
ia hanya kambing hitam penguasa ketakutan
aku bersiap
bersamaan dengan menyingsinya sang fajar
aku menikam sang penguasa ketakutan
ia hanya melihatku dan berkata, "mengapa kau bunuh aku ? aku sahabatmu.."
nadanya mulai meninggi, "AKU SELALU MELINDUNGIMU DARI SANG WAKTU TAPI APA BALASANNYA....."
dan kemudian
menghilang...
(05.00)
Jumat, 19 Oktober 2012
Ibu
Suatu ketika ada seorang anak yatim bertanya pada ibunya
di suatu sore, “bu, ayah itu apa ?”. Sang ibu hanya diam, menyedu segelas tehnya,
dan menjawab pertanyaan anaknya, “anakku, ketahuilah, ibu adalah ayah”. Jawaban
ibunya membuat anak itu memutar otaknya yang baru berusia 5 tahun. “Maksudnya
apa bu ? Jadi ayah adalah ibu ?”, tanya sang anak dalam sebuah kebingungan. “Bukan
anakku, ibu adalah ayah, tapi ayah bukanlah ibu”.
14 tahun setelah perbincangan mereka, sang anak kembali
menemui ibunya. Di tempat yang sama, dengan aroma teh yang masih pekat, tak
berbeda. “Ibu, terima kasih sudah bekerja keras selama ini, ibu adalah ayah
yang sempurna untukku, sekarang, ibu beristirahatlah, biarkanlah aku yang
mencoba memainkan peran yang selama ini telah ibu perankan dengan sempurna”.
Sebuah senyum mengembang di mulut sang ibu, sesaat
sebelum kotak kayu itu ditutup.
Terima kasih Ibu.
Jumat, 21 September 2012
tanda
Angin malam ini terasa asing
dinginnya tak seperti biasanya
membawa kesejukkan
sekaligus menusuk menyakitkan
Tak
sekedar angin
balada
sang harmoni pun seperti bersekutu dengannya
memberikan
sebuah ketenangan
namun
menyiratkan sebuah kepiluan
melankolis..
Langganan:
Postingan (Atom)