“de ja vu”
aku pernah ada di posisi yang
sedang aku alami sekarang.
posisi dimana “kaki-kaki” ini
sulit melangkah (re: bukan berarti mager), posisi dimana tubuh ini semakin
susah untuk berdiri tegap, posisi dimana…………
“I’ve got tired, really-really
tired”
Lelah dengan rutinitas monoton
yang mulai kehilangan esensinya, lelah dengan semua pikiran yang nggak
seharusnya nggak dipikirin tapi terlanjur “nglothok neng utekku” (re:
mendangkal di otakku).
Sejenak aku ingin kembali…
Kembali ke masa dimana kami duduk
di “upyard” sebuah kos seorang anak Boyolali (re: boyolali = widek) dan seorang liverpundlian sejati (re: Omar Adrian Rozak, nb : mar bali maaarrrrr ) sambil
berceloteh ria dan menghisap batang demi batang rokok, kembali ke masa duel
layangan dengan bapak-bapak kampung sekitar kian sengit, kembali di masa “ten2five
dan mocca” berdengung di telinga kami selama berjam-jam, kembali dimana tawa
seorang pria berkewarganegaraan ganda itu berdengung di telinga kami, kembali……………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar