Minggu, 29 April 2012

Obrolan Ringan


00.48
Kurang lebih 3 jam, 3 jam setelah obrolan ringan itu. Obrolan ringan, ini subyektif. Obrolan ringan, sebuah obrolan di tengah hiruk pikuk dan dinamika akademis “kami” (re: sekumpulan anak muda yang diduga sebagai mahasiswa: Dian, Murti, Jati, Okta, Vico, Nandi).
Krenyitan dahi, canda tawa, dan kepulan asap rokok yang saling padu padan di tengah suara sendok-garpu yang saling beradu, di tengah suara “A’ es teh satu A’, sama nasi gorang yak ”.
Menginspirasi satu sama lain dari kami masing-masing. Masalah “follow up” setelah kami mengakhiri obrolan ini, kembali di kembalikan ke masing-masing dari kami. Sederhana kan ? Tapi berkesan.
Isi obrolannya ? Ibaratnya kami adalah seorang pembuat es campur, bukan untuk di jual ke orang lain, tapi ini konsumsi pribadi kami. Kami bebas memasukkan apapun ke dalam es campur yang kami buat masing-masing. Dari segala macam buah-buahan sampai bangkai kecoa sekalipun bisa kami masukkan di dalamnya, kalau kami mau, kalau kami butuh. Gamblangnya, segala macam pergulatan hidup dari masalah cinta, kesulitan ekonomi, akademis, sampai……………………………………apapun, sekali lagi apapun peristiwa yang kami temui, tumpah ruah di sini, obrolan ringan nan menghangatkan. Menghangatkan apa ? “Paseduluran dab” (re: persaudaraan bro).

“resolve a problems and we’ll find the new one”

Kami menemukan sebuah fenomena dalam dinamika kami, kami bertukar pikiran, dan…………… GOTCHA ! “We’ll find the new one”. Masalah baru, persepsi baru, pemahaman baru.

Esensi nya ?

Kami “berkembang” dan kami “belajar” .

“ Kami bukan labil, sekali lagi bukan labil. Kami dinamis. – Antonius Dian”
Quote pamungkas malam ini dari seorang pemuda Turi.

Sekedar persepsi.
Subyektif.

Selamat malam, sekian.
-N-
01.35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar