Rabu, 11 Juli 2012

Find a balance


Keseimbangan adalah sebuah visi, mendekati, tapi takkan tercapai” – asumsi
0.55
Seperti biasa, malam ini adalah malam minggu, maksudku, bagiku setiap hari adalah malam minggu, selama liburan, hanya selama liburan.
Malam minggu, identik dengan “bermain di luar rumah” atau bagi yang sudah berpasang-pasangan terkenal dengan “NGAPEL” atau dalam Javanesse Language “MBOJO”, tapi tidak dengan “malam minggu”-ku kali ini.
Berbeda.
Aku dirumah, menghabiskan dengan seorang wanita lanjut usia dan seorang wanita paruh baya.
Ibu dan nenenkku.
Tidak dengan “saudaraku” atau “kekasihku”

Mungkin bagi orang yang belum mengenalku, kutipan situasi di atas merupakan hal yang biasa saja, bahkan sangat biasa saja.
Namun, bagi ku, menghabiskan waktu dirumah merupakan hal yang tidak biasa, luar biasa.
“Hyperbola” !
Tidak. Karena memang begini keadaannya.

Biasanya,
Malam hari adalah waktu “belajar”-ku. Belajar tidak selalu di depan buku setepal 186 halaman. Belajar, esensinya, aku mendapat hal baru,mempelajari hal baru, atau memaknai hal baru. Baru. Baru aku ketahui, atau memang, baru. Belajar dari siapapun, kapanpun, dimanapun, dan dalam situasi apapun.

Luar biasanya,
Semenjak kepulanganku dari rumah Claudius (Barly), aku tak lagi menampakkan batang hidungku di luar rumah. Tidak seperti biasanya, malam ini aku tak berkunjung ke PK (Palm Kuning, Burjo) atau bertandang ke rumah Aditya (Murti). Bahkan aku membatalkan janjiku bernostalgia bersama Gorginia (Cikita).


Aku ingin hidupku, kali ini, hari ini, mendekati ke level yang seimbangan.
Ada kalanya aku harus dirumah, membuka perbincangan antar generasi dengan nenenkku, atau menginput petuah bijak karya ibuku.
Ya.
Kami saling membutuhkan, seperti aku dan kalian,aku dan kamu
aku dan
DIA
-n-

1 komentar: