Tengoklah ke
belakang
Aku tak mampu untuk
terus melihat ke depan
Masa depan yang
masih mengambang
Dalam ketidakpastian
Haruskah aku terus
melihat masa lalu
Menyenangkan
Memang
Duduk di bawah
beringin rindang ditemani
Patung “Kemayoran”
Melaju di jalanan
saat Adzan Maghrib berkumandang
Obrolan hangat dan
kepulan asap tembakau menemani rembulan
Yang temaram
Ahh….
Terlalu indah untuk
dikenangkan
Sekarang
Kata seorang
saudara seperjuangan
Setiap hari punya
masalahnya masing-masing
Tenang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar