Kamis, 24 Oktober 2013

20 years old dreamwalker’s



“Jadi anak-anak, setiap tugas yang sudah di kerjakan harus bertanda tangan ayah kalian masing-masing ya”, Lusia, Guru SD Kanisius Demangan Baru, 2001.

“Bapak itu udah di surga dek, jadi minta tanda tangan om handung aja ya”, Haniek, Singleparents, 2001

“Sama om martinus aja, kan kemarin udah sempet sepakbola bareng”, Tanti, single, 2003

“Besok ayah kalian dikasih undangan ini untuk penerimaan ijazah kalian”, Sri Suparti, Guru SD Kanisius Demangan Baru, 2005

“Ini kita mau ke makamnya siapa buk? Kok ibuk nangis?”, Dhana, 2006

“Pas liburan kita mindah makamnya bapak ya”, Haniek, Singleparents, 2012

“Besok pulangnya jangan kesorean, udah lama kan nggak ke gereja bareng sama ibu sama tante”, Haniek, Singleparents, 2012

“Kuwi wong’e sugih lho dik, anakke yo gur siji, kok yo tetep ra gelem to le”, Sukapjan, 71 tahun, 2012

“Kamu udah kenal sama temen sma nya ibuk belum to ? Kemarin ketemu waktu reuni sma”, Haniek, Almost Engaged, 2013

“Besok liburan ke jakarta ya, kita liburan ke pulau Seribu sama angel-cynthia”, Haniek, H-5 bulan, 2013

“Dengan ini kalian telah resmi sebagai sepasang suami istri”, Romo Paroki Pringwulung, Oktober 2013

“Kok akhirnya kamu mau ?”, Prapti, Hari H, 2013

-       Bahkan seorang wanita terkuat di dunia pun butuh tempat bersandar dan berlindung – Nandi, 20 tahun, Kakak tertua


PS: Welcoming a new family

3 komentar:

  1. Powerful!
    Memang kejujuran itu senjata paling ampuh buat menulis.
    Prosesmu, dab. Selamat yo!

    BalasHapus
  2. gimana rasanya, ada bedanya, semoga bahagia dan selalu bahagia

    BalasHapus